NEW YORK, iNews.id - Nilai Tukar antara euro dan dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot hingga 12 persen sejak awal tahun ini. Bahkan Pada Senin (11/7/2022) sore, Nilai Tukar Euro berada di 1,004 per dolar AS.
Nilai tukar Euro yang hampir sama dengan dolar AS ini terjadi pertama kalinya dalam 20 tahun. Kekhawatiran resesi di benua Eropa yang meningkat akibat tingginya inflaasi dan ketidakpastian pasokan energi karena perang Rusia-Ukraina menjadi penyebab utama melemahnya Euro.
Krisis energi datang bersamaan dengan perlambatan ekonomi, yang menimbulkan keraguan apakah Bank Sentral Eropa dapat memperketat kebijakan untuk menurunkan inflasi. ECB mengumumkan akan menaikkan suku bunga bulan ini untuk pertama kalinya sejak 2011 karena tingkat inflasi zona Eropa berada di 8,6 persen.
Uni Eropa yang mengimpor 40 persen gasnya dari Rusia sebelum perang, berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas negara tersebut. Pada saat yang sama, Rusia telah membatasi pasokan gas ke sejumlah negara Uni Eropa dan baru-baru ini memangkas aliran gas melalui pipa Nord Stream ke Jerman sebesar 60 persen.
Sekarang bagian penting dari infrastruktur impor gas di Eropa telah ditutup untuk pemeliharaan terjadwal. Pejabat Jerman khawatir, pipa itu mungkin tidak dihidupkan lagi.
Editor : Trisna Eka Adhitya