MOJOKERTO, iNews.id - Hubungan penting kerajaan Majapahit dengan kerajaan Melayu meninggalkan cukup banyak jejak di Sumatera. Salah satu bukti hubungan erat Majapahit dengan kerajaan Melayu tersimpan di sebuah wilayah yang kini dikenal dengan Kabupaten Dharmasraya.
Nama Dharmasraya sendiri diambil dari motif historis yang langsung berhubungan dengan Majapahit. Dikutip iNews dari tulisan Asyhadi Mufsi dalam buku bunga rampai "Majapahit dalam Perbincangan Hari Ini", Dharmasraya berkaitan dengan keberadaan Kerajaan Malayupura.
Kabupaten Dharmasraya di Ujung Barat Sumatera
Wajar bila masyarakat tidak akrab dengan nama tersebut. Kabupaten Dharmasraya sendiri adalah kabupaten baru yang diresmikan pada 7 Januari 2004.
Kabupaten Dharmasraya merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Sawahlunto/Sinjunjung. Kini Kabupaten Dharmasraya menjadi wilayah administratif dengan lebih dari 230.000 jiwa.
Dharmasraya di Masa Lalu
Wilayah ini bisa disebut sebagai kunci titik balik peradaban klasik Sumatera pasca melemahnya Kerajaan Sriwijaya. Menurut Asyhadi, wilayah ini juga menjadi saksi masa peralihan peradaban Hindhu-Budha menuju masa kesultanan Islam dan kedatangan Eropa.
Nama Dharmasraya diambil dari nama sebuah tempat yang tertulis pada lapik sebuah arca yang ditemukan di Situs Padang Rock, di wilayah Kabupaten Dharmasraya. Arca yang ditemukan di Situs Padang Roco dikenal dengan nama arca Amoghapasa.
Arca ini merupakan hadiah dari Sri Maharajadiraja Kertanagara, penguasa pertama Majapahit. Dari enkripsi arca ditemukan bahwa hadiah tersebut diberikan oleh Prabu Kertanagara pada tahun 1286 M.
Tertulis dalam enkripsi itu "Kerajaan Melayu Dharmasraya". Artinya, sejak masa itu wilayah Dharmasraya sudah berdiri.
Situs-situs kuno selain Padang Roco juga banyak ditemukan di wilayah Dharmasraya. Di antaranya adalah Percandian Pulau Sawah, Situs Candi Awang Ombak, Situs Prasasti Raja Adityawarman, dan beberapa situs lainnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya