Kantor pusat pencegahan epidemi darurat melaporkan tambahan 269.510 kasus orang yang mengalami gejala demam pada Selasa, sehingga totalnya menjadi 1,48 juta penderita.
Sementara itu jumlah kematian bertambah 6 orang sehingga totalnya menjadi 56. Namun tidak ada penjelasan berapa dari mereka yang terpapar Covid-19.
Korut diketahui belum memulai vaksinasi massal serta kemampuan untuk melakukan tes. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran sulit untuk menentukan seberapa luas dan cepat penyakit virus corona menyebar.
Kaburnya jumlah orang yang terinfeksi Covid dan meninggal akan berpengaruh pada langkah-langkah pencegahan.
“Jumlahnya tidak dapat diandalkan, tapi jumlah orang yang mengalami demam sangat mengkhawatirkan,” kata Lee Jae Gap, pakar penyakit menular dari Fakultas Kedokteran Universitas Hallym.
Dia menambahkan, jumlah kasus kematian akan melonjak dari waktu ke waktu, namun pemerintah Korut diyakini akan menyembunyikan jumlah pastinya ke publik untuk menghindari krisis politik.
"Saya kira rezim Korut tak akan merilis jumlah korban meninggal yang melonjak, yang akan merusak sentimen publik," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait