“Demam berdarah ini disebabkan gigitan nyamuk, yakni Aedes Aegypti. Oleh karena itu, upaya yang kita lakukan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh 34 puskesmas di Jombang,” tuturnya.
PSN itu melalui 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), dan mencegah gigitan nyamuk. Selain itu, imbauan ke masyarakat juga terus dilakukan. Baik sosialisasi secara langsung maupun imbauan PSN melalui media social.
"Harapan saya ke masyarakat selalau waspada terhadap lingkungan sekitar, karena DBD itu tidak akan hilang kalau masyarakat tidak ikut bekerja. Karena DBD itu virus, jadi tergantung aktivitas virusnya," ujar dokter berkacamata ini.
Hexa mengatakan bahwa nyamuk aides aigepty bisa bergerak hingga radius 1 Km. Kesenangannya adalah tempat yang bersih dan gelap. Biasanya, nyamuk tersebut menggigit pada pagi hari sekitar pukul Sembilan hingga sepuluh.
"Makanya kita juga memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait PSN. Karena percuma saja di rumahnya bersih sarang nyamuk, tapi di sekolah masih ada. Jadi semua pihak harus bekerja sama," ujarnya.
Editor : Zainul Arifin
Artikel Terkait
