Pendamping Sosial di Mojokerto Dimarahi Mensos Gus Ipul, Gegara Ngobrol saat Sambutan

Aries
Menteri sosial Gus Ipul menegur pendamping sosial saat sosialisasi program sekolah rakyat di Mojokerto. Foto: iNewsMojokerto/Aries

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id – Sosialisasi program Sekolah Rakyat di hadapan pendamping sosial, siswa dan wali murid di  Mojokerto diwarnai teguran keras dari Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kepada sejumlah oknum pendamping sosial.

Teguran tersebut dipicu oleh tindakan para pendamping sosial yang kedapatan ngobrol saat Mensos Gus Ipul menyampaikan sambutan materi peran krusial pendamping sosial dalam program Sekolah Rakyat di SRMP 15 yang berlokasi di Gedeg, Kabupaten Mojokerto. 

"Teman-teman, saya minta kesungguhannya, tidak hanya mengerti dan memahami, tapi bisa menghayati apa yang menjadi tugas daripada pendamping," ujar Gus Ipul sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah para pendamping sosial.

Reaksi Gus Ipul yang tampak marah saat itu membuat suasana ruangan langsung hening. Gus Ipul pun menegaskan bahwa pekerjaan pendamping sosial menuntut lebih dari sekadar pemahaman teknis, melainkan juga empati dan keterlibatan hati yang tinggi.

"Kerjanya perlu empati, perlu dengan hati, tidak hanya cukup memahami, pintar, tapi melayani ini dengan empati, dengan hati dan membayangkan posisi kita berada seperti adik-adik. Bisa didengar ya," tegasnya.

Menurut dia, kemarahan itu sangatlah beralasan mengingat peran sentral pendamping sosial dalam Program Sekolah Rakyat. Proses seleksi siswa disebutnya diawali dan sangat erat kaitannya dengan asesmen yang dilakukan oleh pendamping sosial di lapangan.

"Peran pendamping sangat erat, proses seleksi diawali dari pendamping, berdasarkan data tunggal itu kita dapat mengetahui," kata Gus Ipul saat diwawancarai seusai memberikan teguran kepada sejumlah pendamping sosial di Mojokerto, Sabtu (11/10/2025) malam.

Gus Ipul mengatakan kedatangannya ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 15 Kabupaten Mojokerto adalah untuk memberikan pemahaman detail tentang penyelenggaraan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, khususnya kepada para pendamping sosial.

"Mereka kita ajak untuk supaya lebih memahami secara detail penyelenggaraan sekolah rakyat. Kita harapkan ikut mendengarkan," tambahnya.

Kendati demikian, Gus Ipul sempat memaklumi adanya sedikit persoalan saat dirinya memberikan sambutan materi program sekolah rakyat. Ia berpandangan bahwa suara dari pengeras suara atau sound system yang kurang maksimal menjadi salah satu penyebab para pendamping tidak dapat mendengarkan secara optimal sehingga memilih untuk mengobrol sendiri.

"Kalau tadi ada yang bicara sendiri itu karena sound system-nya kurang keras," kata mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Namun, Gus Ipul kembali menegaskan pentingnya kesungguhan dalam bekerja dan menyimak sosialisasi dengan baik, sebab pendamping sosial merupakan ujung tombak program Sekolah Rakyat.

"Diawali dari asesmen yang dilakukan para pendamping, dikonsultasikan dengan Dinsos, ditandatangani bupati kemudian ke saya, makanya kita ajak agar semua memahami, saya datang ke sini ini dalam rangka sosialisasi," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto, Tri Raharjo Murdianto, membenarkan insiden itu dan mengaitkannya dengan masalah teknis pada pengeras suara.

"Mungkin karena sound system yang di depan tidak nyambung, setelah kita geser sudah mulai tenang. Mungkin yang di depan tidak dengar apa yang disampaikan Pak Menteri dari dalam," ucapnya.

Editor : Zainul Arifin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network