MOJOKERTO, iNews.id - Pemkot Mojokerto menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto di Sabha Mandala Krida Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis (24/3/2022). Musrenbang RKPD menjadi salah satu tahapan penting dalam proses penganggaran untuk program pembangunan di Kota Mojokerto kedepan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Kota Mojokerto di tahun 2023 akan menajamkan program pembangunan prioritas untuk mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto dalam memasuki era industri 4.0 dan era society 5.0.
"Diperlukan penajaman program pembangunan sekaligus memilah mana yang paling prioritas diantara seluruh prioritas, mana yang paling mendesak diantara seluruh kebutuhan," jelasnya saat memberikan sambutan.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini juga menyampaikan ada beberapa target yang harus dicapai Kota Mojokerto di tahun 2023. Pertama Indeks Pembangunan Manusia yang ditargetkan mampu mencapai angka 78,6 dari saat ini yang mencapai 78,40, Indeks Ketentraman dan Ketertiban bisa mencapai 97,5.
Kemudian Indeks Reformasi birokrasi mampu meraih nilai A atau diatas angka 80, Laju Pertumbuhan Ekonomi dapat tumbuh sebesar 4,5-5 persen, Indeks Infrastruktur ditargetkan naik sebesar 84,93, Indeks Kesalehan Sosial 92,00, Indeks Gini diprioritaskan menurun menjadi 0,332, dan Indeks Pembangunan Gender naik sebesar 93,50.
Lalu Kapasitas Fiskal Daerah ditargetkan naik sebesar Rp.468 Miliar, Tingkat Pengangguran terbuka dapat diturunkan sebesar 5,0-5,5 persen dari tahun 2021 masih berada di angka 6,3 persen, dan presentase penduduk miskin turun di angka 5,42-5,62 persen.
Dari target tersebut, Ning Ita menaruh harapan besar agar kegiatan yang diusulkan mampu mengangkat potensi sekaligus memberikan jawaban atas permasalahan paling mendesak di tahun 2023 mendatang. Ini sebagai langkah untuk mewujudkan misi Kota Mojokerto yaitu mewujudkan Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil makmur sejahtera dan bermartabat.
"Maka ini perlu menjadi perhatian kita bersama demikian juga bidang urusan strategis seperti bidang pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur perkotaan juga perlu mendapat prioritas dengan mengedepankan pemerataan antar wilayah," ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya Musrenbang RKPD yang dihadiri stakeholder di tingkat Kota dan Provinsi ini menjadi jawaban dalam mengokohkan koordinasi dan kolaborasi, sehingga dapat memberikan solusi dibalik segala keterbatasan yang dimilki.
"Untuk melakukan perubahan dan perbaikan kinerja dalam pelaksaanan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat di masa yang akan datang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan kewilayahan Bappeda Litbang Provinsi Jawa Timur Heri Purwanto menyampaikan Pemprov Jatim sangat mengharapkan Kota Mojokerto dapat turut membantu target-target pembangunan yang dicanangkan Pemprov Jatim.
"Untuk Kota Mojokerto diharapkan partisipasinya sekurang-kurangnya dapat menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 nanti sebesar 3,53 persen hingga 5 persen, cukup tinggi permintaan Provinsi harapannya ke Kota Mojokerto," katanya.
Kemudian penduduk miskin di jawa Timur ditargetkan berada di angka 10,55 hingga 9,35 dan Kota Mojokerto diharapkan dapat menyumbangkan penurunan prosentase penduduk miskin sebesar 5,91 hingga 5,24 persen. Pemprov juga mentargetkan Kota Mojokerto dalam hal indeks gini, di angka 0,330.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Mojokerto ditargetkan di angka minimal 79,45-81. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk Kota Mojokerto sebesar 6,28-5 persen.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait
