Terendam Banjir, Aktivitas Belajar SDN Kademangan 3 Jombang Diliburkan, Siswa Belajar Daring

Zainul Arifin
Terendam Banjir, Aktivitas Belajar SDN Kademangan 3 Jombang Diliburkan, Siswa Belajar Daring. Foto InewsMojokerto/Zainul Arifin

JOMBANG, iNEWSMOJOKERTO.ID - Banjir luapan sungai di Kecamatan Mojoagung, Jombang tidak hanya merendam pemukiman warga, namun luberan sungai juga merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN)  Kademangan 3, kecamatan setempat.

Akibatnya proses belajar mengajar di sekolah itu berhenti dan ratusan siswa diliburkan namun mengikuti aktivitas pembelajaran daring dari rumah sampai banjir surut.

Kepala SDN Kademangan 3, Kasis Sulistyani, menjelaskan bahwa pihaknya meliburkan sekolah karena kondisi ruangan sekolah tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Hari ini anak-anak libur sekolahnya, tapi belajar di rumah atau istilahnya daring karena terdampak banjir. Jumlahnya 111 siswa, semua diliburkan," kata Kasis Sulistyani, Rabu (22/1/2025).

Banjir di wilayah Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini sejak Selasa (21/1/2025). Ada tiga desa di kecamatan itu yang terdampak, yakni Kademangan, Betek, dan Mancilan. Desa Kademangan parah terdampak, total 474 kepala keluarga (KK) yang terendam air, termasuk sekolah dasar tersebut.

Banjir akibat luapan Sungai Gunting, Sungai Pancir dan Sungai Catakbanteng setelah beberapa jam diguyur hujan deras itu sebenarnya sudah menjadi langganan. "Sering banjir, ini sudah 4 kali tahun ini," kata Kasis.

Ia menambahkan bahwa setelah air surut pihaknya akan kerja bakti membersihkan halaman sekolah. Jika kondisi sudah bersih, maka KBM di SDN Kademangan 3 akan normal lagi. "Ini masih banjir, tinggi, kondisinya banyak lumpur, kalau sudah surut dibersihkan," tandasnya.

Sementara itu, salah satu warga yang terdampak banjir masih menantikan bantuan dari pemerintah setempat. Sonadi, warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, mengatakan meski air mulai surut, warga belum bisa beraktivitas normal. Dirinya juga menyebut hingga saat ini belum ada bantuan yang diterima warga.

"Belum masuk bantuan, paling gak ya makanan lah, di sini tidak semua bisa memasak karena ada banjir ini," ujar pria berumur 55 tahun tersebut.

Sebelumnya, warga Kademangan, Umar Yani (60) mengungkapkan banjir di kampung halamannya ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter dan di dalam rumah, air setinggi 80 sentimeter. Bahkan ketinggian air di beberapa titik mencapai 2 meter.

"Saya tidak mengungsi. Di desa kami sudah sering banjir,” kata Umar Yani kepada wartawan di lokasi banjir, Rabu (22/1/2025) dini hari tadi.

Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang, Imam Fauzi mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi banjir untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap warga terdampak. Imam memastikan tidak ada korban dalam banjir tersebut. “Belum ada warga yang mengungsi. Kita terus lakukan pemantauan,” katanya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network