“Proses audit akan mengungkap apakah masalah ini berasal dari perencanaan yang tidak matang, pelaksanaan yang tidak sesuai desain, atau pengawasan yang lemah,” kata Reni.
Reni Astuti juga meminta pemerintah untuk melakukan perbaikan sistem drainase pada proyek tersebut untuk memastikan aliran air efektif sehingga tidak merusak struktur jalan.
“Selain itu, pemantauan berkala di daerah rawan longsor harus dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini,” tambahnya.
JLS Kelok 9 di kawasan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, merupakan ruas jalan yang belum ramai dilalui karena bukan akses utama dan belum tersambung dengan jalur ke Kabupaten Blitar.
Dari 50,86 kilometer ruas JLS di wilayah Malang, masih ada 3,94 kilometer yang dalam proses konstruksi dan 43,30 kilometer menunggu pembebasan lahan.
Reni menekankan bahwa perencanaan jalan di area dengan curah hujan tinggi seperti Malang harus memperhatikan mitigasi risiko lingkungan.
“Faktor-faktor seperti kondisi tanah, potensi longsor, dan curah hujan tinggi harus menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan infrastruktur,” katanya.
Sebagai Anggota Komisi V DPR RI, Reni juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki pengawasan proyek infrastruktur di masa mendatang.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait