Kedua, lanjut Ikfina, budi daya pisang cavendish di Desa Gading bisa diintegrasikan dengan peternakan kambing. Sebab daun dan pelepah pisang ini bisa diolah menjadi pakan kambing.
Sedangkan buahnya biasa dijual untuk langsung dimakan. Serta diolah para pelaku UMKM lokal menjadi keripik, bolu dan kue pisang.
"Ini memang yang menjadi salah satu program Idola Rakyat. Kami ingin membuat pusat-pusat ekonomi baru. Ini bisa menjadi percontohan," ujarnya.
Untuk itu, setelah cuti kampanye nanti, Bupati Mojokerto ini bakal menugaskan Disperta membantu pengembangan budi daya pisang cavendish di Desa Gading. Selain diintegrasikan dengan peternakan kambing, bisnisnya juga bisa ditambah dengan pusat kuliner olahan kambing.
"Harapannya makin banyak masyarakat yang bisa bekerja sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat," tandasnya.
Budi daya pisang cavendish yang dikelola BUMDes Sumber Makmur Abadi di Desa Gading kini mempunyai 1 hektare area tanam. Saat ini, terdapat 2.000 pohon pisang yang setengahnya sudah berbuah.
Kebun ini saja rata-rata menghasilkan 200-300 Kg pisang cavendish yang dipanen 10-14 hari sekali. Setiap panen, omzet penjualannya mencapai Rp 30-45 juta.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait