MOJOKERTO, iNews.id - Pemkot Mojokerto terus berupaya untuk meningkatkan status Kota Mojokerto sebagai Kota Layak Anak (KLA) di Indonesia. Koordinasi terus dilakukan bersama tim gugus tugas KLA Kota Mojokerto untuk mewujudkan hal itu.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Kota Mojokerto harus terus berupaya untuk meningkatkan predikat KLA kategori Madya yang telah diraih pada tahun 2021 lalu menjadi predikat utama.
"Tahun 2021 kita sudah mendapatkan kategori madya dengan nilai 675 hanya kurang 24 koma sekian digit kita sudah dapat masuk ke kategori Nindya. Setelah Nindya kemudian ke utama," jelasnya saat memberikan arahan kepada Tim Gugus Tugas KLA di Sabha Mandala Madya Kantor Pemkot Mojokerto, Senin (7/3/2022).
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu juga terus mengingatkan menjadikan Kota Mojokerto KLK merupakan tanggung jawab bersama 26 OPD, sekretariat, kecamatan dan kelurahan se Kota Mojokerto. Dengan komitmen bersama dari semua pihak, Ning Ita Optimis predikat KLK utama bagi Kota Mojokerto dapat tercapai.
Dalam penilaian KLK dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) setidaknya ada 24 indikator dengan lebih dari 300 pertanyaan yang harus dipenuhi Kabupaten/Kota.
"Saya kira bukan mimpi kalau kita ingin mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota layak anak, tapi ini nyata harus kita wujudkan, dan untuk mewujudkan kesana perlu tindakan yang konkret dengan mekanisme yang jelas dan terukur, seluruh OPD, seluruh bagian, seluruh camat dan lurah bersama-sama ikut nyengkuyung bagaimana memahami Tusinya masing-masing untuk mensukseskan itu," tegas Ning Ita.
Ning Ita tak hanya mempedulikan tentang permasalahan anak. Para remaja juga tak luput dari perhatian Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini. Apalagi sejak adanya pandemi Covid-19 kenakalan remaja semakin meningkat. Oleh karenanya, kata Ning Ita, Pemkot Mojokerto saat ini sedang membuat formulasi dengan menggandeng berbagai pihak, untuk menurunkan angka kenakalan remaja melalui tindakan preventif berbasis keluarga.
"Ini kita sudah memformulasikan bersama antara Dinas kesehatan, dinas sosial, PKK dan Dharma wanita serta perguruan tinggi. Skema ini sudah dalam proses insyaallah dalam beberapa waktu di bulan maret ini akan ada finalisasi skema bagaimana sinergi antar berbagai pihak ini bisa menjadi satu program untuk percepatan dengan skema keroyokan atau bersama-sama menurunkan angka kenakalan remaja," urainya.
Menurutnya para remaja merupakan generasi penerus bangsa menuju Indonesia emas 2045. Sehingga juga penting untuk memperhatikan remaja ini agar dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Mojokerto.
"Semoga ini menjadi salah satu penilaian yang bagaimana upaya ini adalah bagian dari indikator yang bisa meningkatkan capaian kita dalam rangka mewujudkan peningkatan capaian kota layak anak di Kota Mojokerto," pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait