"Syahid tersebut meninggal setelah 275 hari agresi dan perang genosida terhadap rakyat kami, yang dia habiskan untuk memikul tanggung jawab agama dan nasional, melayani rakyatnya meskipun bahaya mengancamnya, karena keluarganya tidak terhindar dari agresi," kata Hamas, faksi perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza.
Komite Perlawanan di Palestina juga berduka dan mencatat bahwa militer Zionis Israel berusaha membunuh semua tokoh yang mengabdi pada rakyat Palestina. Pernyataan komite tersebut juga menegaskan bahwa keinginan rakyat Palestina tidak akan dipatahkan dan kemartiran al-Ghussein hanya akan meningkatkan ketabahan, kekuatan, dan tekad untuk melanjutkan jalan para martir sampai Israel ditumbangkan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait