JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Hewan kurban yang berasal dari luar Jombang dipastikan terkendali dan terkontrol. Sebab, hewan tersebut telah dikarantina terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya. Kepastian itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jombang Sugiat saat sidak hewan kurban.
“Kita tidak bisa melarang, tapi dapat mengontrol. Jadi sebelum masuk di Jombang, hewan kurban dikarantina, oleh Dinas Peternakan diperiksa, divaksin, bahwa (dipastikan) tidak membawa penyakit dari luar Jombang. Sehingga kita dapat berkurban dalam keadaan aman, kemudian warga juga nyaman dalam berkurban,” ujar Sugiat.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang Agus Susilo Sugioto, Jumat (14/6/2024) menambahkan upaya pengecekan hewan kurban yang dilakukan Pemkab Jombang bertujuan agar masyarakat nyaman dalam menjalankan kurban di Hari Idul Adha 2024.
Pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sudah dilaksanakan oleh Dinas Peternakan kurang lebih di 189 lokasi di 21 Kecamatan se-Kabupaten Jombang.
“Kita melaksanakan pemeriksaan hewan kurban, yang mana tujuannya untuk mengetahui dan memastikan hewan kurban ini betul-betul sehat baik dari penyakit PMK, LSD, dan Antraks yang sangat berbahaya itu. Kemudian kita berikan surat keterangan kesehatan hewan,” ujarnya.
Sejak satu bulan yang lalu, Dinas Peternakan telah melakukan antisipasi dengan melakukan vaksin PMK secara masif di beberapa tempat. Pemberian vaksin juga sampai tahap vaksin booster, sehingga sampai saat ini Kabupaten Jombang zero case untuk kasus PMK.
Agus menyampaikan, hewan kurban di Kabupaten Jombang bisa dibilang surplus dan banyak dikirim ke luar Kabupaten Jombang seperti Sidoarjo, Surabaya. Tidak hanya itu, surplus hewan kurban itu juga dikirim hingga luar provinsi seperti Bogor, Tangerang dan Depok.
Sebelumnya, Kamis (13/6/2024) Pj Bupati Jombang Sugiat didampingi Kepala Dinas Peternakan Agus Susilo Sugioto turun langsung ikut mengecek dan memastikan hewan kurban di kota santri layak dan sehat untuk masyarakat.
Hasil sidak yang dilakukan di tempat penjualan hewan kurban di desa Denanyar dan Kepatihan itu tidak menemukan adanya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) zero dan terkendali.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait