SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Tim Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Proyek Kemanusiaan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membantu membentuk akidah dan akhlak para santri yang ada di Pesantren Jauharotul Hikmah, Putat Jaya Timur IV B Nomor 25-29, Sawahan Surabaya. Melalui kegiatan dengan tema "Optimalisasi Aqidah dan Ahlaq Santri Melalui Peran Aktif Orang Tua" yang berlangsung pada Jumat (31/5/2024) tim memberikan pendampingan bagaimana membentuk karakter anak.
Eko April Ariyanto, S.Psi, M.Psi selaku Dosen Pendamping sekaligus pembicara dalam kegiatan itu menyampaikan, kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan proyek kemanusiaan dari Kurikulum Merdeka Belajar yang sudah dilakukan selama kurang lebih empat bulan.
"Saya dan mahasiswa mengerjakan proyek kemanusiaan di Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah, jadi pondok pesantrennya itu di tengah-tengah (eks) lokalisasi Dolly," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (1/6/2024).
Dosen Psikologi Untag Surabaya ini mengungkapkan, peran orang tua menjadi penting untuk membentuk karakter anak. Orang tua dinilai menjadi sosok penting yang akan direplikasi oleh anak.
Oleh karena itu, kata Ari, sapaan akrabnya, orang tua harus menjadi pengajar teladan dan contoh yang baik bagi anak. Keterbukaan terhadap anak, serta membangun komunikasi yang baik kepada anak menjadi hal yang perlu dilakukan agar anak tidak perlu meniru contoh-contoh yang kurang baik di luar lingkungannya.
"Kalau di lingkungan rumah tidak kuat, takutnya kan dia jadi salah pergaulan, nah kalau dirumah itu dia sudah bagus, nilai-nilai yang dia dapatkan dari keluarga sudah bagus, itu akan menjadi bekal dia ketika dia nanti berinteraksi di luar lingkungannya," katanya.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Proyek Kemanusiaan Untag Surabaya yang telah berlangsung sekitar 3 bulan ini. Sebanyak 75 wali santri yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan mendapatkan pengetahuan baru bagaimana bertanggung jawab terhadap pembentukan ahlaq anak.
Wali Santri tampak antusias mengikuti kegiatan Proyek Kemanusiaan dari Untag Surabaya. (Foto: istimewa)
"Selama ini dari sesi sharing kemarin mereka mulai terbuka. Ternyata mereka baru tahu ternyata ngajak ngobrol itu menjadi satu hal yang penting di dalam proses berinteraksi dengan anak," pungkasnya.
Ia pun berharap melalui kegiatan ini, dapat membentuk akidah serta akhlak anak di tengah gempuran dunia malam yang ada di sekitaran eks lokalisasi Dolly. Selain itu, bagi para orang tua, memiliki kesadaran bahwa tanggung jawab mendidik anak dilakukan sepanjang hayat.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait