Sedangkan dalam implementasinya, lanjut Pj Wali Kota Batu ini, isi kurikulum dapat dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu, Assesmen Diagnostik. Tahap pertama ini guru melakukan assesmen diagnostik yang merupakan assesmen awal untuk
mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, perkembangan, serta pencapaian dari pembelajaran.
"Assesmen ini umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, kemudian hasil assesmen akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan perencanaan yang lebih lanjut," terangnya.
Kemudian ada perencanaan. Tahap kedua ini guru menyusun perencanaan mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan selama periode tahun ajar sesuai dengan hasil assesmen diagnostik. Selain itu, guru juga bisa mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kemampuan mereka supaya pembelajaran dapat lebih tepat sasaran.
"Terakhir tahap tiga guru akan melakukan pembelajaran. Selama masa pembelajaran, guru tidak hanya akan melaksanakan
sesuai perencanaan, namun juga melakukan assesmen formatif secara berkala. Hal ini bertujuan agar guru bisa
mengetahui seperti apa progress pembelajaran siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru dapat melakukan assesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran," pungkasnya.
Untuk mematangkan IKM tahap 2 ini, Dindikpun mendatangkan narasumber dan fasilitator dari BBPPMPV BOE Malang, Balai Besar Guru Penggerak Kota Batu, MPKS SMK se-Jawa Timur dan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Buduran, Sidoarjo.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait