Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyambut baik kehadiran Dirjen Keuangan Kemdagri dalam memberikan paparan di lingkungan pendidikan, dengan harapan akan membawa semangat baru. Mengingat pentingnya pendidikan, terutama dalam pengelolaan keuangan di lingkungan pendidikan.
"Kami di Dindik Jatim diberikan amanah oleh gubernur untuk memimpin Dindik yang memiliki tantangan luar biasa. Ruang lingkupnya mencakup 38 kab/kota. SMA, SMK, dan SLB tidak hanya berada di provinsi saja, melainkan tersebar di 38 kab/kota tersebut. Kami mengelola anggaran sebesar Rp 8,9 triliun. Dan ini adalah tanggung jawab yang sangat besar bagi kami, karena mengelola anggaran sebanyak ini dengan wilayah yang luas tentu memiliki tantangan tersendiri," urainya.
Pj Wali Kota Batu ini juga menjelaskan bahwa optimalisasi anggaran di bidang pendidikan perlu dilakukan. Sebab, hal tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan program pendidikan. Namun, di tahun 2023, Aries mengakui bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Dindik begitu tinggi.
"Ini adalah tantangan bagi kami. Kami berharap semua program pendidikan berjalan lancar dan SiLPA yang begitu besar di tahun 2023 tidak akan kami temui di tahun 2024," tandasnya.
Dalam forum ini, turut hadir Asisten Pemprov Sumatera Selatan, Kepala OPD yang mendampingi Pj Gubernur SumSel, Kepala Dinas PU Sumsel, Kepala Biro Perekonomian, dan Kabag Protokol Pemprov SumSel. Juga hadir Sekretaris Dinduk Jatim, Kabid, Kepala UPT, Kepala Cabdin, dan Sub-Koordinator bidang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait