JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Perkara pembunuhan sadis terhadap Kabiro media online yang sempat menggemparkan publik September 2023 lalu akhirnya tuntas dengan vonis hukuman 18 tahun penjara dengan terdakwa Moch Hasan Syafi'i alias Daim (55).
Vonisi majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jombang itu dibacakan dalam persidangan yang digelar hari ini Rabu (28/2/2024).
Terdakwa Daim dinyatakan terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana Kabiro media online M Sapto Sugiono (46) di depan rumahnya Sambong Duran, Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
"Menyatakan terdakwa muhammad Hasan Syafi'i tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana dakwaan serta penuntutan umum," kata Ketua Majelis Hakim Faisal Akbaruddin Taqwa, Rabu (28/2/2024).
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 18 tahun," kata Hakim Faisal Akbaruddin melanjutkan.
Menurut Hakim, keadaan yang memberatkan perbuatan terdakwa telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Selain itu, keluarga korban belum menerima perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap korban serta tidak adanya permintaan maaf dari terdakwa dan permintaan maaf terdakwa dari keluarga korban.
"Keadaan yang meringankan terdakwa belum pernah dinyatakan bersalah atau tindak pidana suatu putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap," ujar Hakim.
Vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim itu sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang yakni 18 tahun penjara.
Sementara itu, Kuasa hukum terdakwa, Ahmad Umar Faruk mengatakan bahwa majelis hakim memberikan waktu selama 7 hari atas vonis tersebut. "Masih pikir-pikir," kata Faruk singkat ditemui usai sidang.
Perkara pembunuhan Sapto yang terjadi di depan rumahnya di Sambong Duran, Desa Jombang, Kecamatan Jombang bermula korban duduk depan rumahnya pada Kamis, (14/9/2023) malam, lalu.
Pelaku yang merupakan tetangga korban, kemudian menembak korban melalui lubang angin dengan menggunakan senapan angin yang telah dipesannya sejak Agustus 2023.
Tembakan pertama melenceng. Kemudian pada tembakan kedua tepat mengenai dada korban hingga menembus paru-paru kanan dan peluru bersarang di tulang belakang.
Setelah menembak, Daim menganiaya Sapto dengan cara memukulkan palu pada bagian kepala hingga korban terkapar.
Daim pada saat itu sempat pergi dengan maksud menyerahkan ke kantor polisi. Namun, di tengah perjalanan, Daim kembali dan memukul kepala Sapto menggunakan palu lagi. Upaya tersebut untuk memastikan kematian korban.
Warga yang mengetahui kejadian itu tidak berani mendekat karena Daim membawa senjata senapan angin. Polisi kemudian datang dan menangkapnya.
Atas perbuatannya itu, penyidik kepolisian menjerat pelaku pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait