Efek Bom Atom Oppenheimer bagi Perang Dunia II
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki di satu sisi, serta pintu masuk terwujudnya kemerdekaan Indonesia di sisi lain. Keduanya adalah efek besar bom atom bikinan Oppenheimer.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito secara resmi mengumumkan penyerahan Jepang kepada Sekutu dalam sebuah pidato radio. Keputusan untuk menyerah ini datang setelah serangkaian peristiwa penting yang memengaruhi keputusan tersebut.
Tekanan bagi Jepang diperparah oleh Uni Soviet (Sekutu) juga menyatakan perang terhadap Jepang pada tanggal 8 Agustus 1945, dan mulai menginvasi wilayah utara Jepang. Ini menyebabkan kekhawatiran bahwa Jepang akan terjepit di antara serangan dari dua pihak yang kuat.
Kombinasi dari serangan bom atom, invasi Soviet, dan kondisi ekonomi dan militer yang semakin memburuk, membuat pemerintah Jepang menyadari bahwa mereka tidak dapat melanjutkan perang dengan harapan menang.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menerima persyaratan penyerahan yang diajukan oleh Sekutu.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Hirohito secara resmi merekam pesan penyerahan yang dibacakan di seluruh negeri.
Ini menandai akhir Perang Dunia II dan dimulainya periode pendudukan Sekutu di Jepang untuk membantu dalam pemulihan dan restrukturisasi negara tersebut.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait