"(Bom yang tak meledak) Akan membunuh dan melukai laki-laki, perempuan, dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah selama beberapa dekade mendatang (setelah perang berakhir)," kata Trump.
Dia juga menyinggung pernyataan Biden dalam wawancara dengan CNN pada akhir pekan lalu. Saat itu Biden mengatakan, AS terpaksa mengirim bom klaster karena kehabisan peluru artileri konvensional 155 mm.
Trump menyoroti persediaan terakhir AS yang dikirim ke negara lain. Ini sangat riskan karena bisa saja negara membutuhkannya.
“Ini tentu saja berarti kita tidak boleh mengirim persediaan terakhir ke Ukraina pada saat persenjataan kita, menurut Joe Biden, sudah sangat berkurang,” pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait