MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi terhadap Kota Mojokerto yang berhasil menjaga prevalensi stunting di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Hal ini disampaikan saat melakukan sidak pelayanan publik di Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada.
“Kami ditugasi Bapak Presiden untuk memperkuat tata kelola birokrasi penanganan stunting, termasuk dengan sentuhan digital. Itulah mengapa kini banyak daerah yang menerapkan skema digital dalam penanganan stunting, terutama untuk memonitor perkembangan anak,” jelasnya, Senin (6/2/2023).
Secara nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024; dari posisi 2022 sebesar 21,6 persen. Sedangkan di Kota Mojokerto, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stuntin per 2022 sebesar 8,4 persen, di bawah rata-rata nasional 21,6 persen dan Provinsi Jatim 19,2 persen.
“Capaian ini harus terus ditingkatkan. Perkuat kolaborasi, termasuk Forkopimda harus mengeroyok program stunting dan kemiskinan bersama-sama,” ujar Anas.
Menurutnya, selain penurunan angka stunting, Kota Mojokerto juga berhasil membuat capaian kinerja yang impresif selama beberapa tahun terakhir. Berbagai inovasi pun terus dimunculkan Pemkot Mojokerto khususnya dalam menangani permasalahan stunting.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait