“Saya menghias meja dengan lilin yang bagus. Saya menikmati makan malam terbaik saya, dan menggoreng sepotong steak daging manusia, bagian dari punggung Brandes," katanya.
Tak ada rasa penyesalan di dalam diri Meiwes. Dia justru merasakan kepuasan yang tak ternilai setelah lebih dari 40 tahun memimpikan pesta daging manusia.
Meiwes mengubur tengkorak serta bagian tubuh Brandes yang tidak bisa dimakan di kebun miliknya. Dia mengonsumsi total 44 pon daging Brandes selama 20 bulan.
Pasca itu, Meiwes terus mencari korban secara online. Ia akhirnya dilaporkan ke polisi oleh salah satu orang yang menemukan rekamannya.
Petugas yang menggeledah rumah Meiwes menemukan rekaman saat ia mengeksekusi Brandes. Meiwes pun didiagnosis dengan gangguan kepribadian skizoid dan pada tahan layak diadili.
Awalnya ia divonis penjara selama delapan tahun empat bulan pada 30 Januari 2004. Namun pada Mei 2006, hakim memvonisnya dengan hukunan seumur hidup.
Selama di penjara, Meiwes hanya mengonsumsi makanan sayur mayur tanpa daging.
"Dan sekarang saya merasa bahwa benar-benar mencapai perasaa batin yang sempurna ini melalui dagingnya," kata Meiwes di hadapan majelis sidangnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait