Saat mencermati bentuk penutup kepala arca, Stutterheim langsung mengidentifikasinya sebagai sosok Panji. Pendapat Stutterheim ini diikuti oleh para sarjana yang melakukan penelitian berikutnya.
Topi dengan bagian depan dan belakang bersudut lancip. Jika diamati dari samping, tampak seperti bulan cabit yang ditelungkupkkan ke kepala.
Pengungkapan kembali arca penting ini dilakukan oleh peneliti Jerman, Lydia Kieven, yang telah banyak diketahui menaruh minat pada teks-teks Jawa Kuna. Kala akhirnya berkenalan dengan Cerita Panji, Lydia secara khusus melakukan penelusuran untuk mengungkap sosok figur bertopi, termasuk arca Panji Selokelir ini.
Dalam bukunya "Menelusuri Figur Bertopi Dalam Relief Candi Zaman Majapahit", Lydia mencatat arca ini kini tersimpan dengan baik di Perpustakaan Seni Rupa ITB (Institut Teknologi Bandung).
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait