Pengunjung yang ingin membaca narasi harus mulai di sisi timur, lalu kembali ke bagian pintu masuk di barat dan ikuti dinding utara, sebelum akhirnya membaca relief yang tersusun di selatan dinding. Panel panjang di sisi utara, timur, dan selatan masing-masing memiliki tiga adegan, sedangkan panel lain yang lebih kecil masing-masing memiliki satu adegan.
Lydia mencoba menyusun kisah dalam relief ini menjadi sebagai berikut:
Adegan A 1: Dewa Indra mengirimkan widadari, bidadari surga, untuk menguji Kekuatan Arjuna dalam meditasinya.
Adegan A 2: Widadari sedang mandi dan bersiap untuk merayu Arjuna.
Adegan A 3: Sang widadari mencoba merayu Arjuna yang sedang bersemedi sembari dua pelayan, panakawan, menikmati kesenangan erotis.
Adegan A 4: Setan Muka muncul di hutan dengan wajah buruk rupa.
Adegan A 5: Muka yang berubah wujud menjadi babi hutan, mendekati Arjuna di hutan tempat dia bermeditasi.
Adegan A 6: Arjuna dan seorang pemburu asing, yang merupakan Dewa Siwa yang menyamar, terlibat dalam perselisihan tentang siapa yang menembakkan panah ke babi hutan dan membunuhnya.
Adegan A 7: Arjuna dan pemburu berkelahi satu sama lain.
Adegan A 8: Arjuna memuja Siwa, yang telah mengambil bentuk dewanya lagi.
Adegan A 9: Arjuna dan Widadari Suprabha dikirim oleh Indra ke istana iblis Niwakatawaca untuk menemukan titik kelemahannya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait