Peran Minak Jinggo bagi Majapahit, Pahlawan atau Musuh?

Nanda Alifya Rahmah
Sosok Minak Jinggo, Damarwulan, dan Rani Suhita dalam sebuah cover. (Foto: Istimewa)

Pada periode selanjutnya naskah-naskah yang memuat cerita Damarwulan ditulis ulang dan diperbanyak. Paling banyak naskah Damarwulan  ditulis ulang pada sekitar tahun 1800-an.

Hervina dan yuli juga mengungkapkan bahwa tidak diketahui secara pasti latar belakang penciptaan naskah Damarwulan pada masa Pakubuwana II. Sumber yang ditemukan hanya menyebut bahwa Pakubuwana II merupakan satu dari dua  Raja Surakarta yang dianggap sebagai pujangga besar.

Cerita tentang Damarwulan lambat laun menjadi populer dan tersebar. Cerita ini sampai ke Banyuwangi dibawa oleh Bupati Banyuwangi yang bernama Arya Sugand, anak dari Mangkunegara IV.

Bab tentang kemenangan Damarwulan dalam melawan pemberontak Minak Jinggo di  Blambangan sangat digandrungi. Dari sanalah nama Minak Jinggo muncul sebagai raja kerajaan Blambangan yang sakti mandraguna.

Suatu hari Minak Jinggo berhasil mengalahkan seorang pemberontak Majapahit yang disebut Macuwet atau Kebo Marcuet. Perihal siapa Macuwet ini, sumber yang ada juga simpang siur. Bahkan ada yang menyebut Macuet adalah ayah Minak Jinggo sendiri.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network