MOJOKERTO, iNews.id - Momen Idul Adha bagi masyarakat Indonesia kerap menjadi kesempatan untuk menikmati berbagai sajian daging sapi. Apalagi menu daging sapi khas Indonesia sangat variatif mulai dari sate, empal (daging goreng) hingga rendang.
Daging sapi kerap dipandang sebagai menu yang tidak terlalu sehat dan perlu dibatasi. Khususnya bagi penderita kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Dilansir iNews dari laman Healthline, ini fakta kandungan daging sapi sebenarnya.
Kandungan Nutrisi Daging Sapi
Daging sapi paling banyak mengandung protein dan jumlah lemak yang bervariasi. Dalam 3,5 ons (100 gram) daging sapi panggang dengan lemak 10% akan bisa didapati kandung Kalori sebesar 217, Air 61%, Protein 26,1 gram, Karbohidrat 0 gram, Gula 0 gram, Serat 0 gram, dan Lemak 11,8 gram.
Protein memang menajdi kandungan utama dalam daging sapi. Sekitar 26-27% nutrisi daging sapi adalah protein.
Protein hewani dari daging berkualitas tinggi, mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Karakter asam amino daging sapi hampir identik dengan otot manusia.
Dengan demikian sebenarnya daging adalah salah satu sumber protein makanan paling lengkap. Alasan tersebut yang membuat daging dan sumber protein hewani lainnya bermanfaat khususnya untuk pemulihan pasca operasi.
Dading sapi juga mengandung banyak vitamin. Vitamin B12, Zinc, Selenium, zat besi, niacin, B6, dan fosfor adalah nutrisi lain yang melengkapi kandungan daging sapi.
Yang Berbahaya dari Daging Sapi
Selain protein, lemak adalah nutrisi dalam daging sapi yang perlu diperhatikan. Selain menambah rasa, lemak meningkatkan kandungan kalori daging secara signifikan.
Semakin tinggi lemak, semakin tinggi pula kalori yang dikandung. Daging sapi terdiri dari lemak jenuh dan tak jenuh, hadir dalam jumlah yang kira-kira sama.
Daging sapi dan domba juga mengandung lemak trans yang dikenal sebagai lemak trans ruminansia. Lemak trans ruminansia yang terjadi secara alami tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Di sisi lain, produk daging olahan, seperti sosis cenderung tinggi lemak. Konsumsi daging dengan kadar lemak tinggi inilah yang dianggap berbahaya.
Selain itu konsumsi terlalu banyak protein daging juga berpengaruh pada keseimbangan berat badan.
Keterangan dari laman Healthline menyebut bahwa mungkin saja konsumsi daging adalah penanda perilaku tidak sehat. Namun, dampak negatifnya bagi kesehatan tidak disebabkan oleh daging itu sendiri.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait