"Silakan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus," ujarnya.
Reservasi online pun juga akan dilakukan untuk mengetahui secara pasti jumlah pengunjung. Pelibatan warga lokal juga telah direncanakan sehingga pemberdayaan masyarakat untuk menjadi pemandu wisata bisa terlaksana guna meningkatkan perekonomian warga sekitar kawasan Candi Borobudur.
UMKM di sekitar kawasan candi juga akan dilibatkan untuk membuat sandal khusus "upanat". Sandal khusus itu nantinya akan dipakai oleh wisatawan agar tidak merusak struktur bangunan candi.
"Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri. Jadi, memang diperlukan treatment (perlakuan) khusus untuk mewujudkan upaya itu," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya