Dongkrak Wisata dan Ekonomi Kota Mojokerto Lewat One Company One Event, Apa Itu?
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Kebijakan One Company One Event akan digulirkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sebagai strategi untuk mendongkrak sektor pariwisata sekaligus menumbuhkan perekonomian daerah.
Program ini menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor dengan memaksimalkan potensi jasa dan sumber daya manusia yang dimiliki Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) menjelaskan, Kota Mojokerto tidak dapat mengandalkan sumber daya alam karena keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi daerah diarahkan pada optimalisasi sumber daya manusia dan sektor jasa.
“Kita sadar betul Kota Mojokerto hampir tidak memiliki sumber daya alam. Tapi kita punya sumber daya manusia yang sangat kuat, didukung potensi kota sebagai pusat jasa bagi Mojokerto Raya,” jelas Ning Ita dalam Rakor Pengembangan Pariwisata Kota Mojokerto bersama perwakilan Himbara, pengurus cabor KONI, dan penyelenggara jasa bidang pariwisata di Balai Kota, dikutip Rabu (24/12/2025).
Dikatakan Ita, seluruh layanan perbankan nasional yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) hadir di Kota Mojokerto. Selain itu, sektor jasa pariwisata seperti perhotelan, transportasi, dan kuliner juga terpusat di kota ini. Ditambah lagi, terdapat puluhan ribu pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang menjadi kekuatan utama penggerak ekonomi lokal.
“Kekuatan inilah yang kemudian kita rumuskan dalam sebuah kebijakan bersama untuk kolaborasi membangun kota ini,” katanya.
Ita juga menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto telah mempelajari best practice pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang disampaikan oleh Asisten Deputi Pariwisata Kementerian Pariwisata beberapa waktu lalu.
“Kita replikasi di Kota Mojokerto dengan mengusung tema besar Spirit of Majapahit. Ini adalah kekuatan branding kita di level nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Konsep One Company One Event, kata Ita masing-masing perusahaan, perbankan, maupun perangkat daerah didorong untuk menyelenggarakan event secara mandiri, termasuk event olahraga bersama KONI yang prestasi cabang olahraganya terus meningkat.
“Event-event ini akan menarik kunjungan wisatawan dari luar kota untuk datang, tinggal lebih lama, dan membelanjakan uangnya di Kota Mojokerto. Dari situlah ekonomi akan tumbuh karena uang beredar semakin besar,” katanya.
Ia menambahkan, keterbatasan APBD tidak boleh menjadi penghambat pembangunan. Pemerintah dituntut untuk melakukan innovative financing melalui sinergi dengan dunia usaha dan berbagai pihak di luar pemerintahan.
“Ini adalah wujud konkret pendanaan inovatif. Kita bersinergi, berkolaborasi, agar pembangunan tetap berjalan meski anggaran terbatas,” tutupnya.
Editor : Zainul Arifin