get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Poin Penting Hasil Forum Pertemuan Kiai Sepuh dan Mustasyar NU di Tebuireng Terkait Dinamika PBNU

Jelang Pleno Syuriyah PBNU, Kiai-Nyai Muda NU Turun Tangan Tekankan Pentingnya Rembug Bareng

Selasa, 09 Desember 2025 | 09:59 WIB
header img
Jelang Pleno Syuriyah PBNU, Kiai-Nyai Muda NU Turun Tangan Tekankan Pentingnya Rembug Bareng. Foto: iNewsMojokerto/tangkapan layar

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Forum Kiai-Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) turun tangan menjelang Rapat Pleno Syuriyah PBNU untuk menentukan Penjabat (Pj) Ketua Umum pengganti Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

FKNM NU turun tangan dengan mengadakan musyawarah secara daring pada Senin, 8 Desember 2025, yang membahas arah penyelesaian persoalan organisasi agar NU tetap berada pada rel yang sesuai aturan.

Forum menilai situasi internal PBNU memerlukan respons yang jernih dan langkah yang terukur. FKNM NU melihat dinamika internal sebagai bagian dari proses berjam'iyyah, memerlukan kendali yang kuat agar tidak mengganggu kerja kemasyarakatan NU di berbagai daerah.

Karena itu, forum menekankan pentingnya rembug bareng melalui musyawarah, yang menjadi tradisi NU yang diharapkan mampu meredam ketegangan dan memberi ruang bagi penyelesaian yang lebih pasti.

“NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah. NU tidak boleh kehilangan arah organisasi. Ini memicu keprihatinan kiai-kiai dan bu nyai muda NU dari berbagai daerah untuk ikut bersuara," kata koordinator FKNM NU, Nyai Hj Fatimah Asri Mutmainah dalam keterangannya resmi diterima iNews.id di Jombang, Selasa (9/12/2025).

"Semata-mata karena ikhtiar merawat jam’iyyah. Sebagai bagian dari penghuni rumah besar NU, suara kami memang lirih untuk terdengar, tapi selirih apa pun, kami meyakini itu menjadi bagian dari tinta dalam menuliskan sebuah peradaban,” lanjutnya.

Selain itu, pengasuh Pondok Pesantren al-Aziz Lasem itu menyebut, selama ini mereka tidak memiliki jalur untuk bersuara. Melalui forum inilah, kiai dan bu nyai muda NU ingin menyampaikan aspirasinya secara terbuka.

Sementara itu, Anggota FKNM NU dari Jakarta, KH Rifqi Muhammad Fatkhi, melihat Muktamar mendatang sebagai bagian penting dari penataan ulang jam’iyyah. Ia mengatakan, “Muktamar harus menjadi ruang perbaikan dan penyempurnaan tata kelola jam’iyyah," katanya.

Kiai Rifqi menegaskan perlunya menjaga marwah organisasi. Ia menyampaikan, “Pengurus di semua tingkatan perlu menjaga kewibawaan NU. Warga NU menempatkan NU sebagai rujukan. Karena itu, sikap para pemimpin harus mencerminkan tanggung jawab," sambungnya.

FKNM NU berharap seluruh pihak menahan diri dari tindakan yang memicu ketegangan. Forum juga meminta para pengurus NU tetap fokus pada tugas pokok serta mendorong jamaah NU untuk memanjatkan doa bagi para pemimpin dan kader.

“Forum siap mendukung langkah yang menegakkan aturan dan memperkuat struktur NU. Sikap ini diambil agar NU dapat melanjutkan khidmah bagi umat dan bangsa,” kata koordinator FKNM NU, menambahkan.

Berdasarkan data, di antara yang bergabung dalam forum tersebut adalah KH Ahmed Shoim El Amin, (P.P. Ihya Ulumaddin, Cilacap), Agus H Ahmad Kafabihi Mahrus (P.P. Lirboyo, Kediri), KH Faiz Makki (P.P. Nurul Jadid, Paiton), Ny Hj Iffatul Umniati Ismail (P.P. Tahfidz dan Sains Darussalam, Sampang Madura), KH Iqbal Lutfi Manarul Hidayat (P.P. al-Manar Azhari, Jakarta), KH Mohammad Luthfi Yusuf Nashirudin Zahid (P.P. Buntet, Cirebon).

Kemudian Nyai Hj Maya Fitria (P.P. Krapyak, Yogyakarta), KH Moch. Hilmi as-Shiddiqi al-Aroqi (P.P Zawiyah al-Aroqi, Bandung), KH Muhammad Rizqi Romdhon B(P.P. Cipasung, Tasikmalaya), KH Rifqi Muhammad Fatkhi (P.P. Ribath Bil Musthofa, Pamulang Tangerang Selatan), Ning Hj Sheila Hasina Zamzami (P.P. Lirboyo, Kediri), Ny. Hj Tho’ah Ja’far Aqiel Sirodj (P.P. Khas Kempek, Cirebon), KH Yusron Sidqi Hasyim Muzadi (PP. Al-Hikam, Depok Jakarta).

Diketahui, Syuriyah PBNU akan menggelar rapat pleno untuk menentukan Penjabat (Pj) Ketua Umum pengganti Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Rapat akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa-Rabu (9-10/12/2025).

Penetapan rapat pleno didasari atas adanya surat resmi bernomor 4799/PB.02/A.I.01.01/99/12/2025 yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Mifrachul Akhyar dan Katib Syuriyah PBNU KH. Ahmad Tajul Mafakhir (Gus Tajul) pada 2 Desember 2025.

Dalam rapat pleno itu, sedianya ada dua agenda. Pertama, Penyampaian Hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU. Kedua, Penetapan Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Agenda rapat pleno dalam surat itu pun dikonfirmasi Katib Syuriyah PBNU, KH Sarmidi Husna.

Editor : Zainul Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut