HMI Sebut Penghargaan Industri Hijau di Jombang Manipulasi Realitas, Tidak Sesuai Fakta
Pihaknya juga mempertanyakan bagaimana di tengah fakta kenaikan emisi, Jombang justru menerima piagam Industri Hijau Terbaik. Kontradiksi diperkuat oleh Laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur Triwulan I 2025, menunjukkan kualitas air Sungai Gunting, Brantas hilir, dan aliran sungai di kawasan industri masih berada pada kategori tercemar berat.
"Angka BOD dan COD tercatat masih di atas baku mutu, terjadi kenaikan 6–12% pada Februari 2025. Kemudian, 17 industri kecil-menengah belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) standar, serta kepatuhan pelaporan limbah B3 baru 38% hingga awal 2025. Airnya masih keruh, tapi pemberitaannya justru dibikin bening," kata dia.
Sorotan tajam HMI juga diarahkan pada aspek infrastruktur. Hingga semester 2025, HMI menilai tidak ada satu pun kawasan industri di Jombang yang masuk kategori Kawasan Industri Hijau sesuai standar nasional.
"Implementasi belum berjalan, infrastrukturnya belum tersedia, tetapi penghargaan sudah mendarat. Ini ibarat orang ikut wisuda tanpa pernah kuliah," kritik Furqan.
Fenomena penghargaan administratif yang marak pada 2025 ini dinilai Furqan semakin meragukan karena tidak adanya publikasi metodologi penilaian, audit independen, maupun baseline emisi industri sebagai dasar pemberian penghargaan tersebut.
Editor : Zainul Arifin