Bupati Mojokerto Harapkan Seluruh Kepala Desa Untuk Konvergensi Pada Kasus Stunting
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, berharap agar seluruh Kepala Desa di wilayah Kecamatan Trawas untuk melaksanakan konvergensi atau pendekatan mendalam pada kasus stunting. Konvergensi yang dimaksud ialah dengan pendampingan keluarga rawan stunting dan perkembangan data stunting secara berkala.
"Saya berharap seluruh perangkat desa dapat memperkuat komitmen dan aksi konvergensi stunting, termasuk pendampingan keluarga berisiko stunting, pemutakhiran data sasaran, dan monitoring perkembangan anak," kata Albarra saat rembug stunting Kecamatan Trawas 2025.
Pada kesempatan itu, Gus Barra sapaan akrabnya juga menjabarkan arahan-arahan lain. Seperti untuk Puskesmas, Bidan Desa, dan Tenaga Kesehatan, diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan mulai dari imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, hingga edukasi gizi ibu hamil dan remaja putri.
Adanya stunting menurutnya adalah salah satu kendala besar yang bisa mengganggu kualitas generasi penerus. Oleh karena itu, usaha pencegahan dan pengurangan angka stunting menurutnya adalah salah satu investasi jangka panjang yang harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Pencegahan stunting adalah bentuk investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia, dengan kolaborasi yang kuat, kita mampu mewujudkan generasi Trawas yang lebih sehat, cerdas, dan produktif," ujarnya.
Dia menambahkan setiap anak di Kecamatan Trawas berhak mendapatkan tumbuh kembang yang optimal. "Kegiatan ini digelar sebagai bentuk komitmen bersama dalam memastikan bahwa setiap anak di Kecamatan Trawas mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal," imbuhnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Trawas, Lies Setyautaminingsih melaporkan bahwa pihaknya telah melaksanakan upaya pencegahan stunting bersama dengan berbagai pihak seperti puskesmas, perangkat desa sekitar, tim penggerak PKK, dan kader tim pendamping keluarga (TPK).
Upaya-upaya itu mulai dari pemberian makanan olahan sebagai tambahan gizi kepada anak penderita stunting, monitoring anak melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), bimbingan perkawinan atau pra nikah dengan menggandeng KUA, hingga pelaksanaan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
"Harapan kami Bupati Mojokerto bisa memberikan inisiasi dan dukungan persiapan dari desa untuk melaksanakan penanganan stunting di desa masing-masing," katanya.
Editor : Zainul Arifin