Tuntut Kepala Dinas Dicopot, Pendemo Kibarkan Bendera One Piece di Depan Pemkab Jombang

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Sebuah bendera bergambar simbol bajak laut dari anime One Piece dikibarkan di tengah-tengah puluhan massa yang demo di depan kantor Pemkab Jombang, Jl Wahid Hasyim, Kamis (7/8/2025), menuntut pencopotan kepala dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagrin), Suwignyo.

Pantauan iNewsMojokerto.id, selain bendera hitam dengan logo tengkorak bernama Jolly Roger yang dikibarkan pendemo bernama Hendro, juga berkibar bendera merah putih dan banner memanjang di tengah massa bertuliskan Dirgahayu Republik Indonesia ke 80 Forum Pemuda Jombatan Bersatu Sentra Jombang Wisata Kuliner.

Sembari mengibarkan bendera One Piece, Hendro di dampingi pendemo lainnya melakukan orasi melalui pengeras suara sound system tepat depan gerbang pintu keluar Kantor Pemkab Jombang. Puluhan aparat kepolisian bersiaga mengamankan jalannya aksi tersebut.

Seorang pendemo, Aan Teguh mengatakan bahwa massa aksi yang membawa bendera One Piece hanya mengikuti trend yang sedang viral saat ini. Namun, tidak mengurangi substansi dari aksi yang mereka gelar.

Sementara, dalam orasinya, Hendro menanyakan dasar hukum surat dari dinas perdagangan dan perindustrian Jombang, yang menunjuk salah satu paguyuban mengelola sentra Sentra Jombang Wisata Kuliner. Keluarnya surat itu dianggapnya dinas tidak mampu mengelola pasar maupun sentra PKL.

"Banyak contoh kasus pasar yang hari ini menjadi persoalan. Pasar Tembelang, pasar Ploso, pasar perak. Ditambah lagi saat ini adalah sentra PKL yang ada di Jombang. Itu sudah menunjukkan bahwasanya kepala dinas tidak mampu mengelola dinas perdagangan dan perindustrian, ganti sekarang juga," tambah Aan.

Orasi mereka di depan kantor Pemkab Jombang berlangsung selama kurang lebih satu jam.  Perwakilan dari mereka ditemui pejabat Pemkab Jombang dan melakukan mediasi di ruang sekretariat daerah. Tampak dalam mediasi itu, Sekda Jombang Agus Purnomo, Ketua DPRD Hadi Atmaji dan sejumlah kepala OPD Pemkab setempat.

Editor : Zainul Arifin