Putra Dayak Berau Ini Resmi Sandang Gelar Doktor, Siap Dedikasikan Ilmu untuk Desa dan Budaya

SURABAYA, INEWSMOJOKERTO.ID – Sebuah langkah bersejarah ditorehkan oleh Dr. Edwin Sofyan, seorang aparatur sipil negara (ASN) dari Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Dengan disertasi berjudul “Peran Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Perekonomian Kampung Pegat Bukur Kabupaten Berau”, Dr. Edwin menjadi doktor muda di Kabupaten berau dan pertama dari kalangan etnis Dayak di Kabupaten Berau.

Sebagai putra daerah dan Ketua lembaga adat Dayak Kung Kemul Kalimantan Cabang Berau periode 2019-2023, Dr. Edwin tidak hanya membawa nama baik komunitasnya, tetapi juga menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi jembatan untuk perubahan yang nyata bagi masyarakat desa dan adat.

“Saya memilih tema BUMDes karena saya melihat langsung bagaimana potensi ekonomi lokal bisa berkembang jika dikelola dengan baik. Penelitian ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab saya sebagai anak kampung yang ingin melihat daerahnya maju,” ujar Dr. Edwin saat ditemui di Untag Surabaya, rRabu (30/4/2025). 

Motivasinya untuk menempuh pendidikan hingga jenjang S3 bukan semata untuk meraih gelar, tetapi sebagai langkah konkret untuk menciptakan perubahan. Dengan latar belakang sebagai ASN dan pemimpin adat, ia ingin menyumbangkan pemikiran ilmiah yang aplikatif bagi pembangunan desa dan pelestarian budaya Dayak.

“Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama dari kalangan Dayak. Bahwa kita bisa berprestasi, bisa berkontribusi, tanpa harus meninggalkan akar budaya kita,” tuturnya.

Putra tokoh Dayak Berau Alm. Jiang Bos itu juga menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan sektor swasta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat. Melalui berbagai peran yang telah dijalaninya, ia aktif menginisiasi pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan advokasi hak-hak adat.

Perjalanan hidupnya yang dimulai dari kampung Tumbit Dayak di Berau hingga berhasil meraih gelar doktor menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, pendidikan, dan semangat melayani, siapa pun bisa memberi perubahan besar.

Dr. Edwin juga menyadari bahwa pendidikan yang baik adalah salah satu langkah besar untuk membuat masyarakat Dayak semakin mampu bersaing. Apalagi menurutnya, tantangan kemajuan teknologi kedepan akan semakin sulit dihadapi masyarakat adat tanpa pendidikan yang memadai. 

Editor : Trisna Eka Adhitya