Darurat Sampah, SMK di Mojokerto Bangun Tempat Pengolahan

"Kita mengapresiasi karena kita juga sedang fokus menjadikan sampah sebagai darurat sampah secara nasional," kata Elia.
Saat ini Pemkab Mojokerto sedang melakukan proses program mengurangi sampah, dia mengatakan, semua daerah juga diminta membuat peta jalan pengurangan sampah.
"Bagaimana caranya, salah satunya mengurangi sampah itu, memproses melalui sumbernya, salah satunya seperti ini," lanjutnya.
Dia menyebut, sekolah yang sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) merupakan hal yang luar biasa. Selain edukasi, juga bisa mengurangi sampah.
"Itu sudah bagus sekali, jadi ketika dari sekolah bisa diminimalisir dan dimanfaatkan anak-anak juga teredukasi," ujarnya.
"Biasanya orang-orang kan ambil mudahnya sampah daun dibakar, lah ini bisa dimanfaatkan," lanjut dia.
Pihaknya turut berkomitmen memberikan pendampingan, mulai dari edukasi pemilahan sampah hingga pemrosesan.
"Pengolaannya dipilah dulu, organik dan anorganik, kalau organik dicacah dijadikan kompos, kalau yang plastik itu di press ada mesin press kemudian dikirim ke perusahaan pengolah plastik," jelasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya