Diketahui, kemampuan hutan mangrove secara nasional mampu menyerap lebih tinggi dua kali lipat yakni sebesar 52,85 ton CO₂ dibandingkan dengan estimasi penyerapan karbon global sebesar 26,42 ton CO₂ per hektar per tahun. Selain itu mangrove juga berfungsi sebagai Green Belt ketika terjadi risiko bencana yang disebabkan oleh iklim.
“Dengan Mangrove yang berada di pantai maka akan mencegah terjadinya efek negatif dari tsunami, karena mangrove akan membuat perairan menjadi tenang,” jelas Wakil Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove, Abdul David.
Sekretaris Perusahaan PTPN I Regional 4 yang juga membawahi sub bagian TJSL, Deni Willis Dajanie mengungkapkan, penanaman 1.000 mangrove dan 120 tanaman keras merupakan komitmen program TJSL PTPN I Regional 4 untuk mengatasi permasalahan yang spesifik di lingkungan sekitar perusahaan.
“Kami memilih lebih banyak mangrove yang ditanam hari ini dibanding tanaman keras karena wilayah kerja PTPN I Regional 4 salah satunya di Surabaya yang merupakan wilayah pesisir, sehingga ancaman abrasi, tsunami dan puting beliung merupakan salah satu fokus utama program TJSL perusahaan di pilar lingkungan, yang juga sudah diamanatkan oleh Kementerian BUMN,” jelas Deni saat ditemui saat acara penanaman 1.120 pohon.
Editor : Trisna Eka Adhitya