Dia menjelaskan, lahan sawah tersebut milik warga yang kebetulan tidak ditanami. Pemilik sawah juga mempersilakan lahannya dijadikan lapangan upacara dadakan. ”Itu bentuk jiwa nasionalisme. Yang mengikuti upacara dari karang taruna, petani, buruh bangunan sampai pedagang,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa acara ini adalah hasil dari spontanitas warga dalam merayakan HUT ke-79 RI. Meskipun persiapannya hanya berlangsung singkat, namun berjalan lancar dan sukses. "Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan warga antusias mengikutinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Plosokendal Mas'ud mengatakan banyak cara untuk mengungkapkan Nasionalisme di antaranya upacara kemerdekaan RI. "Ini bagian dari penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi ide maupun kreativitas warga dusun Plosokendal. Menurutnya dalam mempertahankan kemerdekaan, lebih berat dibandingkan dengan merebutnya.
"Oleh karena harus fokus, totalitas mempertahankan kemerdekaan dengan bekerja tulus, sungguh-sungguh dengan profesi yang digeluti. Sementara para pemuda harus mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif," kata dia.
Editor : Arif Ardliyanto