Lupa Matikan Kompor, Rumah Warga Jombang Terbakar Hebat

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Gara-gara lupa mematikan kompor, dapur rumah Iskak Tohari (62), ludes terbakar. Warga Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, itu kehilangan seluruh isi perabotan lantaran ludes terbakar api.

Kebakaran itu berlangsung malam hari. Rido Sebastian (32), menantu dari Iskak Tohari adalah yang pertama kali melihat api berkobar di dapur rumahnya.

"Yang terbakar ruangan dapur. Kerugian lebih dari lima belas juta rupiah. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka," kata Rido, kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).

Ia menceritakan, saat itu, kondisi listrik di rumahnya padam. Bergegas dia keluar untuk mengecek. Ternyata, di dapur ada kobaran api hebat. Spontan dia berupaya memadamkan dengan alat seadanya. Upaya itu tak membuahkan hasil.

"Awalnya itu mati lampu kirain gangguan. Keluar rumah dan tiba tiba di belakang ada api sudah besar. Bingung lari ke belakang lalu siram air dan minta tolong tetangga," ujarnya.

Si jago merah bertambah besar hingga kewalahan memadamkan. Akhirnya pemilik rumah menghubungi dinas pemadam kebakaran (damkar) Mojoagung. Tak lama berselang, sejumlah petugas dan mobil Damkar tiba di lokasi.

Petugas langsung melakukan pemadaman dengan menyemprotkan air ke titik api. Dalam waktu singkat api padam. Meski tidak ada korban jiwa, namun dapur berukuran 4×4 meter beserta isinya hangus dilalap si jago merah. “Penyebabnya dari kompor. Karena tadi masak air tapi kelupaan ditinggali pergi,” kata Rido.

Komandan Regu (Danru) Pos Damkar Mojoagung Eko Agus Setiawan mengatakan tidak ada kesulitan saat melakukan pemadaman. Sekitar 15 menit api bisa dipadamkan oleh petugas.

“Saat proses pemadaman api kami juga dibantu relawan dan petugas Polsek Sumobito,” kata Eko usai pemadaman api.

Eko mengimbau masyarakat untuk mengecek kondisi kompor dan perkakas elektronik lain sebelum meninggalkan aktivitas. Hal itu sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kebakaran. "Musibah kebakaran memang tidak bisa di prediksi, namun bisa kita cegah," tandasnya.

Editor : Arif Ardliyanto