"Benar-benar kejam mereka. Tak habis pikir, kok ada orang setega itu. Selama ini saya selalu berprasangka baik kepada semua orang , " tutur Gus Imam kepada sejumlah awak media, Jumat (7/6/2024).
Alumni Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban tersebut, menyampaikan alasan mengapa memilih mengangkat nomor telepon yang belum dikenal. Gus Imam berpikir, si penelepon mungkin sedang perlu bantuan atau ada alasan yang mendesak.
Karena selama ini, dia tidak pernah menaruh curiga kepada siapapun. “Itulah sebabnya mengapa panggilan telepon itu saya terima. Apalagi sudah bunyi beberapa kali ," kata Gus Imam.
"Kadang kan ada jamaah atau wali santri yang lagi butuh bantuan dan mendesak. Mulai yang sakit dan beberapa keperluan mendesak lainnya, " imbuhnya.
Tujuh jam setelah menerima telepon tersebut, sekitar pukul 17.00 WIB, pada saat Gus Imam sedang menemui tamu di luar Ponpes Nurul Khidmah, tiba tiba handphonenya dibanjiri pesan WhatsApp.
" [7/6 08.53] Gus Mam: Kira nya saya bercanda saya ga main main saya minta uang 50 juta di kirimkan ke rekening saya jika anda tidak ingin hancur," demikian salah satu pesan WhatsApp yang dikirim melalui nomor 085339130xxx.
Jika tidak segera membayar Rp50 juta, dalam pesan lainnya, masih dari nomor telepon yang sama, pelaku juga mengancam akan menyebar seluruh foto dan video Gus Imam ke seluruh akun media sosial.
Editor : Trisna Eka Adhitya