MOJOKERTO, iNews.id - Tiru Surabaya Raya, Kota Mojokerto ditetapkan masuk dalam status PPKM Level 3. Penetapan ini dikeluarkan demi kemanusian, selain itu Kota Mojokerto masuk bagian dari daerah Gerbang Kertasusila di Jawa Timur.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyebut daerah yang dia pimpin resmi masuk PPKM level 3 sejak Selasa (15/2/2022) hingga tanggal 21 nanti.
"Kalau PPKM dulu dua mingguan, kalau yang 2022 ini masanya satu mingguan," ujarnya.
Kembalinya Kota Mojokerto ke PPKM Level 3 ini menurut dia tidak bisa dihindari. Sebab merupakan wilayah yang satu area dengan Surabaya Raya.
Selain itu lanjutnya, sebagaimana kenaikan kasus Covid-19 di level nasional, di Kota Mojokerto juga sama ada kenaikan kasus saat ini.
Selain itu Ning Ita sapaan akrabnya juga mengingatkan perihal sudah ditemukannya kasus varian Covid-19 jenis baru Omicron. "Sudah masuk," tuturnya.
Dia menjelaskan jika Covid-19 varian baru Omicron mirip dengan seseorang ketika mengalami flu.
Namun demikian dia meminta agar masyarakat tak perlu panik terhadap ini. Tapi juga harus tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian.
Ning Ita meyakini masyarakat Kota Mojokerto bisa melewati masa gelombang ke tiga Covid-19 ini dengan baik. "Apalagi kita sudah bagi 42 ribu paket kebal covid untuk setiap KK. Isinya vitamin, probiotik dan masker," tegas dia.
Dengan adanya bantuan ini dia berharap imunitas secara komunal hingga tingkat kota sudah terbentuk.
"Kalau itu dikonsumsi seluruh keluarga 42 ribu sekian di kota ini kan imunitas lebih terjaga," lanjut dia.
Ning Ita juga menyampaikan bahwa saat ini di Kota Mojokerto ada enam rumah sakit. Dan tidak ada pembatasan bagi warga manapun untuk bisa dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Mojokerto.
Dan memang juga kata dia jika ada lonjakan pasien di rumah sakit mau tidak mau ini bakal berpengaruh terhadap status level PPKM di Kota Mojokerto. Karena jika semakin penuh maka otomatis level PPKM juga akan semakin naik.
Meski ini dirasa kurang menguntungkan namun Ning Ita tetap mengedepankan rasa kemanusiaan. "Tapi ini kan masalah kemanusiaan. Tak mungkin warga luar kota tak boleh berobat di sini," imbuh istri dari Supriyadi Karima Saiful ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya