MOJOKERTO - Petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mojokerto menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine menjelang puncak arus mudik. Hasilnya, mayoritas mengalami hipertensi.
Tes kesehatan ini dilakukan petugas gabungan Satnarkoba Polres Mojokerto Kota, BNNK dan Dinas Kesehatan. Sasarannya yalni masinis, karyawan, staf hingga security di PT KAI.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas dalam kondisi sehat, sehingga bisa melayani pemudik dengan prima. Tes juga dilakukan terhadap penumpang, meliputi pemeriksaan lingkar perut, tensi, gula darah, dan kolesterol.
Pelaksana Harian (Plh) Kasat Reskoba Polres Mojokerto Kota Iptu Suparlan membeberkan, pelaksanaan tes urine menyasar 12 orang. Hanya saja, 2 dari 10 orang tersebut sedang dalam kondisi flu sehingga hanya dilakukan tes kesehatan. Hasilnya 10 orang itu dinyatakan negatif dari narkoba.
"Dua orang tidak dites urine karena usai mengonsumsi obat pilek dan batuk. Kami tidak bisa melakukan tes urine karena akan berpengaruh pada hasilnya," ucap Suparlan.
Kasatnarkoba menjelaskan, tes urine kembali dilakukan terhadap awak PT KAI untuk menjamin keselamatan masyarakat yang mudik menggunakan kereta api. Pasalnya, masinis yang mengonsumsi narkoba berisiko tinggi memicu kecelakaan di jalur rel kereta api.
"Untuk hasil negatif dan siap melayani masyarakat. Kenapa perlu di tes, sebab saat orang mengkonsumsi narkoba, otomatis kesadaran menurun sehingga membahayakan selama menjalankan kereta api," tuturnya.
Meski begitu, Suparlan mengimbau, agar awak PT KAI yang betugas selama arus mudik maupun arus balik diharapkan untuk memperhatikan kesehatan sebelum menjalankan tugas. Dan jangan mengkonsumsi obat-obat terlarang.
"Harus dijaga kondisi tubuhnya, perbanyak vitamin, kalau sakit segera berobat. Dan jangan gunakan narkoba, karena bisa menurunkan kesadaran, jangan membahayakan pemudik," katanya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Mojokerto drg Citra Mayangsari menambahkan, dari 24 hasil tes kesehatan tersebut, ada 7 orang yang mengalami hipertensi, dan masing-masing 1 orang mengalami hiperkolesterol, maupun gula darah tinggi.
"Tensi tinggi bahaya untuk masinis maupun penjaga perlintasan. Efek darah tinggi macam-macam, kalau tidak pernah diobati bisa terjadi stroke atau serangan jantung saat berkendara," ujarnya.
Untuk itu, drg Citra mengingatkan awak PT KAI untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dan rutin mengkonsumsi makanan sehat, maupun berolahraga rutin. Agar kondisi tensi, gula dan kolesterol bisa terjaga dengan baik.
"Segera berobat, konsumsi makanan sehat, sayur, buah. Karena kondisi kesehatan saat bertugas itu penting, agak mudik lebaran aman dan lancar," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto