SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Dua tokoh Muslimat NU terlihat kompak kala Qiamul Lail bersama di tengah lautan di atas KRI Surabaya 592, Rabu (12/4/2023) pagi dini hari. Keduanya adalah Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua PC Muslimat Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
"Alhamdulillah saya bersama bu Gubernur dan seluruh Forkopimda se-Jawa Timur bisa bermunajat dan berdoa bersama di malam yang istimewa. Yakni malam ke-21 Ramadhan di atas KRI Surabaya 591. Semoga lautan doa ini membawa resonansi positif agar Jawa Timur menjadi lebih baik, lebih makmur, semakin kondusif, dan semoga Indonesia juga selalu diberikan keselamatan dan keberkahan oleh Allah SWT," kata Ika Puspitasari yang juga Wali Kota Mojokerto ini
Perempuan yang biasa disapa Ning Ita ini menyampaikan Qiamul Lail di atas kapal dan tengah lautan ini merupakan yang pertama kalinya.
"Sehingga rasa tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Harapan kami dengan Qiamul Lail di tengah laut di atas kapal ini menjadi doa kita jadi diijabah. Apalagi malamnya istimewa 21 atau sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan," terang istri dari Supriyadi KS ini.
Kemudian Ning Ita mengingat tausiyah dari Kiai Ahmad Marzuki yang baru saja disampaikan.
"Bahwa di malam sepuluh hari terakhir semua bagian dari dunia ini masjid. Maka di atas kapal ini kita bisa jadikan masjid di atas lautan seperti halnya rumah Allah. Sehingga itu tak kurangi rasa seperti halnya kita beribadah di dalam masjid," imbuhnya.
KRI 591 bersandar di Dermaga ujung Koarmada II Surabaya, Gubernur Khofifah bersama Forkopimda se-Jawa Timur mengawali kegiatan munajat dengan khotmil Qur'an. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
"Ini tempatnya kan di dek kapal jadi kita bisa langsung menghadap ke langit memohon kepada Allah SWT semoga Allah mengijabah doa-doa dan ikhtiar kita semua. Amin," ungkap Khofifah yang juga Gubernur Jatim ini.
Memasuki sepertiga malam terakhir atau dini hari Rabu (12/4/2023) Gubernur Khofifah bersama Forkopimda se-Jawa Timur melaksanakan beberapa salat sunah. Seperti Salat Tahajud, Salat Hajat, dan Salat Tasbih.
Tak hanya itu, kegiatan munajat di KRI 591 ini juga diisi dengan penyerahan bantuan kepada 50 orang nelayan. Setelah itu kegiatan yang dilakukan saat dini hari itu dilanjutkan dengan makan sahur bersama.
Malam 21 Ramadhan dianggap sebagai malam yang penuh malaikat dan rahmat Allah SWT. Malam 21 Ramadhan juga dianggap sebagai salah satu kemungkinan jatuhnya dari malam Lailatul Qadr.
Kemuliaan seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar diibaratkan seseorang beribadah dan melakukan amal baik yang dinilai lebih baik dari seribu bulan.
Editor : Trisna Eka Adhitya