get app
inews
Aa Read Next : 3 Minuman untuk Tidur Nyenyak, Cocok Atasi Insomnia

Kaki Bergerak Tiba-tiba Saat Tidur? Ini Penjelasan Medisnya

Rabu, 23 November 2022 | 17:19 WIB
header img
Kaki bergerak saat tidur, kenapa? (Foto: Freepik/Senivpetro)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Beberapa orang kerap mengeluh kakinya bergerak sendiri secara tiba-tiba saat tidur. Ternyata gerakan tiba-tiba saat tidur memiliki penjelasan dari segi medis. 

Dalam kondisi tertidur, mendadak kaki kanan atau kiri bergoyang dengan keras. Satu kali hal tersebut bahkan memicu hentakan yang amat mengganggu. 

Gerakan tiba-tiba ini ternyata berhubungan dengan sinkronisasi kerja otak dan otot. Khususnya dengan bagian otak yang disebut "Pons".

Secara umum, saat tidur seharusnya seluruh tubuh dalam kondisi istirahat atau rileks. Kondisi memungkinkan otak mengatur mode nyenyak. 

Sayangnya, beberapa orang pergi tidur dalam keadaan yang terlalu lelah. Dalam situasi ini, otot bisa mengalami kontraksi mioklonik nonstereotype. 

Otot menjadi merasa perlu bergerak padahal tidak. Akibatnya, bagian tubuh yang umumnya adalah anggota gerak menjadi terhentak. 

Hentakan itu biasanya hanya terjadi sesaat saja. Namun, seringkali itu mengganggu kualitas tidur. 

Ada kalanya pula kondisi yang disebut hypnic jerk ini memicu sinkronisasi mimpi. Inilah yang paling mengganggu dari kondisi kaki bergerak tiba-tiba saat tidur. 

Bagian otak yang disebut pons akan langsung merespon gerakan kaki. Pons yang sebenarnya bertugas meregulasi mimpi langsung mengaktifkan diri sesuai kondisi reaksi yang ditangkapnya. 

Akibat, orang bisa mimpi terjatuh. Dalam kondisi itulah kesadaran akan berada pada saat yang mengganggu dan akhirnya membangunkan diri. 

Secara garis besar, kondisi ini adalah salah satu indikasi kualitas tidur yang kurang baik. Selain masalah terlalu lelah, penyebab gangguan ini mungkin juga karena apa yang dikonsumsi.

Namun, kondisi hypnis jerk bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Kondisi ini bisa membaik seiring berjalan waktu. 

Saat aktivitas kembali normal dan tubuh mendapatkan porsi istirahat yang cukup, kondisi hypnic jerk dengan sendirinya menghilang. 

Kondisi hyonic jerk umumnya hanya terjadi sesekali. Namun jika merasa gerakan tersebut sangat mengganggu atau saat frekuensi terjadinya meningkat, berkonsultasi dengan dokter adalah pilihan yang tepat.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Berita iNews Mojokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut