get app
inews
Aa Read Next : Siap-siap Naik Bus Trans Jatim Gratis di Semua Koridor, Ini Jadwalnya

Pemprov Jatim Siapkan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana Tanah Gerak Pacitan

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 12:28 WIB
header img
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi relokasi bagi korban bencana alam tanah gerak Pacitan. (Foto: istimewa)

PACITAN, iNewsMojokerto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) tengah menyiapkan rencana lahan relokasi warga terdampak bencana tanah gerak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jumat (28/10/2022). Anggaran sebesar Rp50 juta per satu unit rumah telah disiapkan Pemprov yang diambilkan dari anggaran Belanja Tidak Terduga. 

"Pemprov Jatim akan mengalokasikan anggaran dana BTT (belanja tidak terduga) sebesar Rp50 juta untuk tiap satu unit rumah. Di mana, anggaran serupa juga telah dialokasikan Pemprov Jatim untuk kesiapan relokasi warga terdampak bencana di Kabupaten Trenggalek dan Blitar," kata Khofifah, saat meninjau lahan untuk relokasi. 

Khofifah mengungkapkan, Pemprov bersama Pemkab Pacitan berupaya menyiapkan langkah untuk merelokasi warga. Lahan seluas 3,6 hektare pun disiapkan untuk merelokasi korban. 

Meski demikian, Perlu adanya dukungan dari masyarakat. Persetujuan untuk dilakukan relokasi menjadi syarat mutlak agar proses relokasi berjalan lancar. 

"Kami Pemkab dan Pemprov bersama-sama, salah satu solusi untuk bisa memberikan hunian yang aman yaitu lewat hunian tetap (huntap), ini asal masyarakatnya setuju. Lahannya ada dan bisa disiapkan untuk bangunan huntap," ucapnya.

Khofifah juga mengingatkan kepada masyarakat untuk sadar bencana. Pasalnya, resiko bencana dapat terjadi dimana saja.

Apalagi, belakangan cuaca ekstrem menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung yang mengakibatkan beberapa daerah di wilayah selatan pulau Jawa mengalami bencana seperti banjir, tanah gerak, dan tanah longsor.  

"Kalau potensi di wilayah pansela (pantai selatan), mulai Jawa barat. Kemudian Jawa tengah ke Jawa timur. Jadi memang cuaca ekstrem ini tidak hanya terjadi di Jatim," katanya.

Khofifah mengungkapkan, relokasi merupakan salah satu opsi yang disiapkan pemerintah agar masyarakat berada di daerah yang lebih aman. Selain itu, pengaktifan kembali satgas penanggulangan bencana di tiap kabupaten/kota, kecamatan bahkan desa dan kelurahan menjadi hal lain untuk meminimalisir dampak bencana.

"Masing-masing harus melakukan mitigasi secara lebih komprehensif jadi mitigasi semua masyarakatnya, komunitasnya, kemudian kami dari Pemprov dan Pemkab juga bersama-sama," kata dia.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut