Ayah satu anak ini menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermain robot trading atau berada di dalam Net89. Dengan kata lain, tidak seperti yang dilaporkan oleh para korban.
"Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband) dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat Penghafal Al Quran dan juga membantu pembangunan masjid," ungkap Atta Halilintar di unggahan storynya.
"Pada saat itu, tidak mungkin saya tanya satu-satu sama yang nge-bid kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini. Apalagi ini lelang terbuka kan..," lanjutnya.
Lelang headband tersebut sudah sejak awal ditentukan tanggal dan waktu terkait kapan akan ditutup. Di waktu akhir, ternyata nominal tertinggi didapatkan dari penawaran Reza Paten.
Reza Paten diketahui adalah pendiri Net89. Kala itu, nominal yang ditawarkan Reza Paten terbilang cukup tinggi, yakni Rp 2,2 miliar.
Editor : Trisna Eka Adhitya