get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Jombang Terima Penghargaan Kapolri dan Kapolda, AKBP Eko Bagus Jadikan Motivasi Kinerja

Soal Bahan Penyebab Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Ungkap Hal Mengejutkan Sampai Minta Bantuan Kapolri

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 14:55 WIB
header img
Menko PMK Muhadjid Effendy. (foto: istimewa)

BOGOR, iNewsMojokerto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkap hal mengejutkan terkait bahan yang dinilai menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut. Ia sampai meminta polisi turun tangan mengusut hal ini. 

Menurut Muhadjir, berdasarkan data sementara, bahan baku yang dinilai menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut ternyata merupakan barang impor. Oleh karenanya, polisi dinilai perlu memberikan atensinya terhadap hal ini.  

"Ini harus kita lakukan karena berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena," ujar Muhadjir di Kota Bogor, Sabtu (22/10/2022).

Hal ini sangat penting dilakukan karena yang terdampak adalah anak-anak di bawah umur. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan obat sirup apapun. 

"Bagi kita ini sangat penting, karena yang terdampak adalah anak di bawah umur rata-rata 10 tahun ke bawah. Ini adalah SDM masa depan yang sangat berharga," tuturnya.

Ia juga meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kasus penyakit gagal ginjal akut. Hal itu untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana terkait kasus tersebut. 

"Tadi malam saya terus langsung telepon ke Pak Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut. Untuk ditelaah kemungkinan ada tidaknya tindak pidana," katanya.  

Sejauh ini, terdapat tiga negara yang terkena gagal ginjal akut salah satunya Indonesia. Di Indonesia, sudah ada 241 kasus gagal ginjal akut dengan 133 diantaranya meninggal dunia. 

"Kita minta telisik sampai di bagian yang paling hulu, dari mana asal bahan baku itu, bagaimana prosesnya masuk ke Indonesia," katanya. 
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut