get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Langka! Ayatollah Ali Khamenei Sampaikan Khotbah Salat Jumat dan Jadi Imam, Ada Apa?

Konflik Syiah Irak, Bom Meledak di Baghdad Saat Kedatangan Diplomat Australia

Minggu, 28 Agustus 2022 | 21:19 WIB
header img
Kedutaan Australia di Irak.(Foto: Twitter)

BAGHDAD, iNewsMojokerto.id - Sebuah bom meledak di dekat Zona Hijau Kota Baghdad, Irak kala diplomat Australia datang berkunjung. Serangan ini disinyalir menargetkan rombongan diplomatik Australia yang bermaksud menengahi konflik antar golongan Syiah di Irak.

Ledakan terjadi saat konvoi diplomatik Australia berkunjung Jumat (27/8/2022) waktu setempat. Syukurlah ledakan tersebut tidak membatalkan kunjungan duta Australia untuk Irak ini.

Rombongan Australia pun mampu memasuki Zona Hijau tanpa ada korban jiwa maupun luka-luka. Dua pejabat keamanan melaporkan kepada The Associated Press mengenai update situasi pasca ledakan.

Kedatangan rombongan Australia ini agaknya membawa misi penting bagi perdamaian antar golongan di Irak. Ledakan itu terjadi di tengah upaya misi diplomatik Australia untuk menengahi masalah antara ulama Syiah berpengaruh, Muqtada al-Sadr dan faksi partai Syiah yang didukung Iran, dikenal dengan nama "Kerangka Koordinasi".

Situasi tersebut telah menjadi salah satu krisis politik terburuk Irak dalam beberapa tahun terakhir. Pihak Australia bermaksud menjadi jembatan agar perpecahan ini segera diatasi.

Terkait dengan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, Ahmad al-Sahaf mengutuk serangan tersebut. Menurutnya, Irak berkomitmen untuk melindungi semua misi diplomatik di negara itu.

Bagaimana hasil pertemuan pihak Irak dengan duta Australia tersebut masih belum diketahui. Sejauh ini, Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi belum berhasil membawa kelompok yang berselisih ke forum penyelesaian.

Pihak Muqtada Al-Sadr menolak menghadiri pertemuan Al-Kadhimi yang diadakan pekan lalu. Para pengikut Al-Sadr dan Kerangka Koordinasi telah berselisih sejak pemilihan parlemen tahun lalu.

Sebenarnya Al-Sadr memenangkan persentase terbesar kursi dalam pemungutan suara di bulan Oktober. Namun, kelompoknya gagal membentuk pemerintahan mayoritas.

Sejak itu, krisis politik memanas. Para pendukungnya menyerbu parlemen dan sering mengadakan protes sejak akhir Juli 2022.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut