Ibukota Majapahit berpenduduk sekitar 200-300 keluarga. Di masa itu, angka ini menunjukkan kondisi kota yang cukup besar.
Kota yang ramai atau banyak penduduk mengindikasikan bahwa kota tersebut termasuk kota utama. Di mana perangkat dan sistemnya lebih maju dibanding kota lain.
Ma Huan menyebutkan bahwa kaum lelaki Majapahit umumnya berambut panjang dan diurai. Sementara itu, para wanitanya bersanggul.
Hal yang unik adalah setiap laki-Iaki, mulai dari yang berumur tiga tahun ke atas, selalu dilengkapi dengan keris di belakang tubuh mereka. Hal ini tidak berbatas pada kelas orang atas atau masyarakat biasa.
Mengenakan keris bagi laki-laki tampaknya menjadi hal yang wajib dan sakral bagi seluruh penduduk Majapahit. Keris-keris tersebut pegangannya yang diukir dengan indah. Bahkan ada yang terbuat dari emas, cula badak, atau gading.
Editor : Trisna Eka Adhitya