Kota ini mulai ada pada 1958. Awalnya dibuka sebagai kawasan kemah bagi kaum nudis. Saat semakin ramai orang berkunjung ke sana, pada 1970-an, pemerintah dan masyarakat setempat mengubahnya menjadi kota telanjang.
Sekitar 50.000 wisatawan berkunjung ke Cap d'Agde di hari normal. Tujuan utamanya adalah menikmati lingkungan pantai dengan ombak yang tenang.
Dari Kota Nudis ke Kota Seks
Di area pusat resor Cap d'Agde pernah berdiri taman keluarga dan kolam renang. Pada 2005, fasilitas tersebut dirobohkan dan diganti menjadi bar dan kelab malam.
Alih-alih menjadi kawasan kaum telanjang, belakangan Cap d'Agde lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang gila seks. Bahkan, penghuni kota setempat menerapkan perilaku bertukar pasangan tanpa ikatan sah pernikahan.
Editor : Trisna Eka Adhitya