JAKARTA, iNews.id - Utang Indonesia per April tercatat Rp7.040 triliun atau sekitar 39 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah ini telah menurun dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar Rp7.052 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 39,09 persen atau turun dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar 40,39 persen. Dengan penurunan ini, Indonesia termasuk salah satu negara yang masih sehat di tengah kondisi global yang tak pasti.
Menurutnya, rasio utang tersebut sehat karena rasionya menurun terhadap PDB. Dia mencatat penerimaan yang kuat dari ledakan komoditas mampu mendorong penurunan rasio utang terhadap PDB mencapi 13 persen.
"Pandemi sekarang sudah memasuki tahun ketiga, tapi masih banyak negara yang mengalami defisit sangat dalam. Beberapa negara bahkan rasio utangnya dramatis, sudah mencapai di atas 60 persen bahkan ada yang 80 persen, 100 persen terhadap PDB," kata dia dalam UI International Conference on G20, dikutip Rabu (21/6/2022).
Dia mengatakan, bagi negara yang berpenghasilan rendah dan rentan, kondisinya menjadi tidak berkelanjutan.
"Melihat situasi tersebut, kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 berupaya untuk menyelaraskan kerangka kebijakan dan diskusi bersama negara G20 untuk mencari solusi untuk negara berpenghasilan rendah yang tengah terlilit utang," ujarnya.
Dia merasa khawatir melihat banyaknya negara berpenghasilan rendah yang berada dalam risiko yang sangat mengerikan atau mendekati krisis keuangan.
"Menurut IMF, lebih dari 60 negara berada dalam kondisi yang sangat rentan secara finansial. Oleh karena itu, dunia perlu merespons," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya