Selain itu, Pemkot Mojokerto kata Ning Ita, juga ingin menindaklanjuti Permenkes Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Dimana indikatornya adalah pasar yang bersih, aman, nyaman dan sesuai standar mutu kesehatan.
"Bahwa pasar sehat adalah kondisi pasar rakyat yang bersih, yang aman, yang nyaman dan juga sehat yang dipenuhi melalui standar baru mutu kesehatan lingkungan, persyaratan kesehatan serta sarana prasarana penunjang dengan mengutamakan kemandirian komunitas pasar," tutur Ning Ita.
Penyelenggaraan Pasar Rakyat Sehat ini tentu saja sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya warga Kota Mojokerto. Melalui program ini pasar rakyat yang identik dengan citra becek, kumuh, dan kotor akan diupayakan untuk bertransformasi menjadi lebih bersih, rapi, dan indah. Yang mana dengan kondisi yang lebih representatif tersebut tidak hanya memberikan kenyamanan, melainkan juga mendukung kesehatan baik bagi penjual dan pembeli.
"Saya optimis percaya bisa kita ikhtiarkan pasar menjadi pasar sehat, sehingga harapan kita untuk mewujudkan Kota Mojokerto sehat dengan 8 tantangan kedepan bisa kita raih untuk kota kita. Memang ini perlu sebuah eford yang cukup kuat," pungkas istri Supriyadi Karima Saiful ini.
Untuk diketahui, narasumber dalam pertemuan ini, Dr.Ir.Desak Nyoman Siksiawati, MMA dari UPT. Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur memberikan materi tentang Strategi pasar Rakyat Menjadi Pasar Sehat serta Ahmat, S.KM, M.Kes Kasi. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga pada Dinas Keehata Provinsi Jawa Timur.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait