Sebelumnya pada hari Senin, kementerian pertahanan Seoul mengatakan telah menolak permintaan menteri pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov untuk memberikan bantuan senjata anti-pesawat.
Pada panggilan telepon di hari Jumat, Menteri pertahanan Korsel, Suh Wook mengatakan ke Ukraina, bahwa Korea Selatan membatasi pemberian dukungan senjata mematikan. Menurutnya Korea Selatan juga masih membutuhkan senjata untuk kesiapan militernnya menghadapi serangan dari luar.
Namun Zelensky tidak menyebutkan penolakan itu, namun ia mengatakan agar aturan pasokan senjata keluar harus ditindaklanjuti dengan cepat. Menurutnya, puluhan ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di kota tenggara Mariupol saja, meski keakuratan angka ini tidak dapat diverifikasi Reuters.
Kim Jong-dae, pakar pertahanan yang mengawasi reformasi militer di Partai Keadilan oposisi kecil liberal, pada hari Sabtu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Seoul juga telah meminta Korsel untuk mengirim senjata sistem rudal KM-SAM. dengan jangkauan hingga 40km dan ketinggian 15km.
Korsel telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai USD10 juta ke Ukraina dan minggu lalu berjanji untuk mengirim lagi USD30 juta, sementara mengirimkan sekitar 20 jenis barang tidak mematikan termasuk helm anti peluru dan peralatan medis, dengan total 1 miliar won (USD811.000).
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait