Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jatim, Eka Putri Lestari, SKM., M.Epid, menyampaikan capaian imunisasi dasar lengkap di Jember masih rendah.
“Untuk imunisasi baduta (anak usia di bawah dua tahun) juga kondisinya masih di bawah target. Beberapa indikator program imunisasi di Jember belum sesuai harapan,” kata Eka.
Data Dinkes Jatim mencatat, cakupan imunisasi dasar lengkap di Jember baru mencapai 38,7 persen, padahal target Juli 2025 sudah seharusnya 55 persen. Selain itu, Jember tercatat sebagai daerah dengan jumlah serodos (anak yang sama sekali belum pernah imunisasi) tertinggi di Jawa Timur, yakni 11.049 anak.
“Angka 11 ribu ini harus segera mungkin dicari dan diberikan imunisasi, karena masih bisa dikejar sampai anak berusia kurang dari 59 bulan,” jelas Eka.
Ia juga mengingatkan, jika cakupan imunisasi tidak segera ditingkatkan, Jember berpotensi menambah sekitar 6 ribu anak serodos baru pada tahun 2025.
Meski begitu, Dinkes menilai komitmen pemerintah daerah sudah cukup kuat. “Komitmen kepala daerah sangat intensif, tinggal bagaimana langkah-langkah lintas sektor ini bisa segera ditindaklanjuti,” tambah Eka.
Sementara itu, UNICEF Indonesia juga menegaskan pentingnya kolaborasi bersama Dinkes dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Jember.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait
